31 January 2019

ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA

ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA
KONSEP PERAWATAN




A. PENGKAJIAN


1.  Pengumpulan data
  • Identitas klien : Meliputi nama, unsure, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekrjaan, no register, diagnosa medis, dan tanggal MRS.

2.  Keluhan utama
  • Adanya benjolan di inguinalis masuk bila klien tidur dan klien mengejar, menangis, berdiri, mual – mual, muntah. Bila adanya komplikasi ini menciptakan gejala klinis yang khas pada penderita HIL


3.  Riwayat kesehatan lalu
  • Biasanya kx dengan HIL akan mengalami penyakit kronis sebelumnya. Missal : adanya batuk kronis, gangguan proses kencing (BPH). Kontipasi kronis, ascites yang semuanya itu merupakan factor predis posisi meningkatnya tekanan intra abdominal.


4.  Riwayat kesehatan sekarang
  • Pada umunya penderita mengeluh merasa adanya benjolan di selangkangan / di daerah lipatan pada benjolan itu timbul bila penderita berdiri lama, menangis, mengejar waktu defekasi atau miksi mengangkat benda berat dsb, sehingga ditemukan rasa nyeri pada benjolan tersebut. Selain itu juga di dapatkan adanya gejala lain seperti mual dan muntah akibat dari peningkatan tekanan intra abdominal.


5.  Riwayat kesehatam keluarga
  • Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit HIL atau penyakit menular lainnya.


6.  Pemeriksaan fisik
  • Keadaan umum : Kesadaran, GCS, Vital sigh, bb dan Tb


7.  Pemeriksaan laboratorium
  • Analisah slarah, untuk mengetahui jumlah darah seluruhnya Hb faal hemostasis, dan jumlah lekosit.
  • Analisah urin untuk mengetahui adanya infeksi saluran kencing.


8.  Pemeriksaan penunjang
  • Foto thorax, untuk mengetahui keadaan dari jantung dan paru.
  • Pemeriksaan ECG, dilakukan pada pasien yang berusia³ 45 th.


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

  1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d adanya insisi dari pembedahan dan trauma jaringan.
  2. Potensial terjadi infeksi b/d adanya luka insisi pada operasi.
  3. Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri
  4. Ancretas b/d kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya.
  5. Gangguan eliminasi urine: Retensi urin b/d pengaruh anasthesi.


C. RENCANA PERAWATAN

1.  Gangguan rasa nyaman (nyeri) s/d adanya insisi dari pembedahan dan trauma jaringan.
     Tujuan : rasa nyeri berkurang dan rasa nyaman terpenuhi dalam waktu 3x24 jam.
     Kriteria : - kx mengungkapkan myeri berkurang
  • Px bebas dari rasa nyeri
  • Ekspresi wajah tenang dan santai
  •  Px dapat tidur dan istirahat dengan nyaman

Rencana :

Melakukan pendekatan pada klien dan keluarga dengan komunikasi yang baik.
R/ : Dengan komunikasi yang baik akan memudahkan kita dalam melaksanakan asuhan keperawatan sehingga px & kiq lebih kooperatif
Catat lokasi, intensitas, durasi dan penyebaran rasa nyeri
R/ : Mengetahui perkembangan nyeri dan tanda – tanda nyeri hebat sehingga dapat menentukan tindakan selanjutnya.
Beri penjelasan pada kx sebab – sebab terjadinya nyeri
R/ : kx tidak merasa cemas dan mengerti sebab – sebab nyeri.
Anjurkan teknik distraksi dan relaksasi
R/ : Menurunkan ketegangan otot, sendi dan melancarkan peredaran darah sehingga dapat mengurangi nyeri.
Beri dorongan pada klien untuk melakukan mobilisasi secara bertahap.
R/ : Menghindari kekakuan sendi otot dan penekanan pada daerah tertentu
Laksanakan instruksi dokter untuk pemberian obat analgesik
R/ : Analgesik berfungsi sebagai depresan system syaraf pusat sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan nyeri.


2.    Potensial terjadi infeksi adanya luka pada okerasi.
       Tujuan : Luka operasi tidak terjadi infeksi
       Kriteria hasil : 
  • tidak ada tanda – tanda infeksi / radang (color, dolor, rubar, tumor, functio laesa).


Rencana:

Beri penjelasan pada klien perlunya menjaga kebersihan daerah luka operasi
R/ : Dengan penjelasan diharapkan kx mengerti tentang pentingnya menjaga kebersihan daerah luka operasi.
Observasi tanda – tanda infeksi pada daerah operasi
R/ : Respon jaringan terhadap infeksi di manifestasikan dengan oedem, kemerahan, dan berkurangnya epitelisasi atau granulasi kulit.
Periksa kulit untuk memeriksa adanya infeksi yang terjadi.
R/ : Gangguan pada integritas kulit atau dekat dengan lokasi operasi adalah sumber kontaminasi luka.
Rawat luka operasi dengan tekhnik aseptik
R/ : Tindakan aseptik akan menghangat pertumbuhan kulitan dan menjaga luka operasi dari infeksi.
Observasi gejala kardinal
R/ : Mengetahui perkembangan kesehatan kx dan peningkatan suhu merupakan salah satu tanda infeksi.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik.
R/ : Anergiotik berfungsi untuk membunuh kuman dan mencegah infeksi

3.     Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri
        Tujuan : pasien mampu mobilisasi
        Kriteria Hasil :
  • pasien mampu melakukan pergerakan secara bertahap
  • pasien bisa beraktifitas mandiri

Rencana :

Beri motivasi & latihan pada pasien untuk beraktifitas
R/ : meningkatkan perasaan untuk beraktivitas
Ajarkan teknik mobilisasi di tmpat tidur
R/ : melatih menggerakan anggota tubuh
Anjurkan keluarga untuk memotivasi dan membantu melatih mobilisasi pasien
R/ : keluarga punya peran penting membantu pasien
Tingkatkan aktifitas secara bertahap
R/ : meningkatkan mobilitas pasien





DAFTAR PUSTAKA

Black, M., Joyce, Ester, 1997, Medical Surgical Nursing Clinical Management for Continuity of Care, USA
Brunner and Suddarth, 1980, Medical Surgical Nursing, J.B. Lippincott Company, Philadelphia, USA
Donna, L., Wong, Marilyn Hockenberry-Eaton, Marilyn L. Winke David Wilson, et al, 1999, Wholey and Wong’s Nursing Care of and Children, St. Louis, Mosby, USA
Kendarto, 1994, Hernia, HDW Ilmu Bedah I, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
NANDA. 2005. Nursing Diagnosis : Definition and Classification 2005-2006. NANDA International. Philadelphia.
University IOWA., NIC and NOC Project., 1991, Nursing

JIKA INGIN MELIHAT LAPORAN PENDAHULUAN HERNIA BISA KLIK DISINI
Previous Post
Next Post

0 coment�rios:

Silahkan Berkomentar Untuk Kemajuan Postingan Blog