02 May 2019

Laporan Pendahuluan Hidrosefalus/ LP Lengkap

KONSEP TEORI
                        

A. PENGERTIAN
Keadaan penimbunan cairan serebrospinal dalam rongga intrakranial yang ditandai dengan pembesaran kepala pada bayi dan anak kecil (Nelson, 1993).

Keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan serebrospinal (CSS). (Ngastiyah, 1997).

Akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang sub arachnoid atau ruang sub dural. (Suriadi & Rita, 2001).

Baca Juga : Pengobatan Penyakit Bells Palsy Serta Penyebab Dan Tanda Gejalanya

B. ETIOLOGI 
Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang sub arakhnoid. Akibat penyumbatan terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya. Tempat yang sering tersumbat adalah foramen monroe, foramen luscka dan magendie, sisterna magna dan sisterna basalis. Sedangkan penyebab sumbatan pada aliran cairan serebrospinalis yang paling sering terdapat adalah kelainan bawaan, infeksi, neoplasma dan perdarahan. 

Berikut Beberapa penjelasannya :

1. Kelainan Bawaan
- Stenosis akuaduktus sylvii Merupakan penyebab terbanyak pada bayi dan anak (60 – 90%). Akuaduktus dapat merupakan saluran yang buntu sama sekali atau abnormal, umumnya gejala hidrosefalus terlihat sejak lahir atau progresif.
- Spina bifida dan kranium bifida Berhubungan dengan sindrom Arnold – Chiari akibat tertariknya medula spinalis dengan medula oblongata dan serebelum letaknya lebih rendah sehingga menutupi foramen magnum yang menyebabkan sumbatan sebagian atau total.
- Sindrom Dandy – Walker Merupakan atresia kongenital foramen lushca dan megendie dengan akibat hidrosefalus obstruktif dengan pelebaran sistem ventrikel terutama vantrikel IV yang dapat sedemikian besarnya sehingga merupakan suatu kista yang besar didaerah fosa posterior.
- Kista arakhnoid Dapat terjadi kongenital tetapi dapat pula timbul akibat trauma sekunder.
- Anomali pembuluh darah


2. Infeksi Akibat adanya infeksi menimbulkan perlekatan meningen sehingga dapat terjadi obliterasi subaraknoid. Misal : meningitis.

3. Neoplasma


4. Perdarahan Dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak.

Baca Juga : 6 Gangguan Kesehatan Akibat Jongkok Terlalu Lama

C. ANATOMI FISIOLOGI (Silvia A Price, 1995) 
Ruangan cairan serebrospinalis mulai terbentuk pada minggu ke lima masa embrio, yang terdiri atas sistem ventrikel, sisterna magna pada dasar otak dan ruang subaraknoid yang meliputi seluruh susunan saraf. Cairan serebrospinal yang dibentuk dalam ventrikel oleh pleksus koroidalis kembali dalam peredaran darah melalui kapiler dalam piameter dan araknoid yang meliputi susunan saraf pusat. Hubungan antara sistem ventrikel dan ruang araknoid tersebut melalui foramen magendie di median dan foramen luschka disebelah ventrikel ke IV. Aliran CSS yang normal ialah dari ventrikel lateralis melalui foramen monroi ke ventrikel III, dari tempat ini melalui saluran yang sempit akuaduktus sylvii ke ventrikel IV dan melalui foramen luscha dan Magendie kedalam sub araknoid melalui sisterna magna. Penutupan sisterna basalis menyebabkan gangguan kecepatan resorbsi CSS oleh sistem kapiler. 


D. PEMBAGIAN / TIPE
Hidrosefalus dibedakan atas dua tipe :
1. Hidrosefalus Obstruktif
Dikatakan hidrosefalus obstruktif bila tekanan cairan serebrospinalis yang meningkat disebabkan karena adanya obstruksi pada salah satu tempat pembentukan cairan serebrospinalis oleh pleksus koroidalis dan keluarnya dari ventrikel IV melalui foramen luscha dan magendie.
 2. Hidrosefalus Komunikans
Bila tekanan cairan serebrospinalis meningkat tanpa adanya penyumbatan pada sistem ventrikel.

Baca Juga : Banyak Pikiran/ Stress Dapat Meningkatkan Asam Lambung

F. GEJALA KLINIK
1. Early Infant
- Pertumbuhan kepala yang tidak normal b. Fontanel menonjol 
- Vena di kepala melebar
- Sutura melebar
- Sutura melebar
- Pada palpasi terdengar bunyi " Cracked- pot "
- Dahi menonjol

2. Later Infant
- Pembesaran Frontal
- Penekanan Mata ( Sunset sign )
- Gerakan Bola Mata tidak teratur
- Pupil terlambat berespon terhadap cahaya

3. Infant
- Irritability
- Lethargy
- Menangis bila diletakkan terbaring
- Reflek awal anak timbul 
- Bila kelainan ini cepat berkembang, Hidrocephalus dapat menyebabkan :
- Sulit minum atau menelan
- Menagis nyaring, Singkat, Melengking
- Emesis
- Somnolen
- Kejang

4. Childhhood
- Headache /Nyeri kepala saat bangun
- Emesis
- Edema pupil
- Strabismus
- Tanda Ekstrapiramidal : ataxsia
- Irritable
- Letargy, Apatis
- Bingung


G. KOMPLIKASI
- Peningkatan TIK
- Infeksi
- Kerusakan otak
- Keterlambatan perkembangan kognitif,psikososial dan fisik
- IQ menurun

Baca Juga : 5 Alat Kesehatan Yang Wajib Ada Di Rumah

H. UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK
- Menggunakan CT-Can
- Magnetic Resonance Imaging (MRI)
- Pungsi langsung ke dalam ventrikel melalui fontanel anterior untuk memantau tekanan CSS.

I. PENATALAKSANAAN MEDIS

Ada tiga prisip pengobatan :

1. Mengurangi produksi cairan Serebro Spinalis

2. Memperbaiki hubungan tempat produksi cairan serebro spinalis dan tempat absorbsi


3 Pengeluaran cairan serebrospinalis ke dalam organ ekstrakranial dengan pilihan

Tindakan :
a. Shunt/ drainase Ventrikulo peritoneal
- Mengalihkan cairan serebrospinalis dari ventrikel lateral atau sub arachnoid ke rongga peritoneal 
- Tube/ slang dipasang dari ventrikel lateral kelubang burr occipital secara subcutan terus ke leher dan ke daerah spinal dan terus ke rongga peritoneal dengan membuat insisi kecil dibawah kwadran bawah sebelah kanan 
- Tekanan katub satu arah dan sangat peka terhadap peningkatan tekanan intrakranial 
- Cara ini adalah cara yang mendekati sempurna karena lebih mudah, komplikasinya rendah serta mudah untuk melakukan perbaikan atau revisi bila terjadi penyumbatan. Cairan dialirkan dari tempat steril ke rongga yang steril juga.

 b. Shunt/ drainase Ventrikulo pleural
- Tube/slang dipasang dari ventrikel lateral yang besar ke lobang burr yang di daerah parietal dari tengkorak 
- Kemudian di pasang dibawah kulit dibelakang telinga dan kemudian masuk ke vena Kava Superior dan selanjutnya masuk ke atrium kanan 
- Tekanan katup searah, yang peka dan akan tertutup untuk mencegah reflux darah ke dalam ventrikel dan akan terbuka saat tekanan ventrikel naik, sehingga serebrospinalis lewat dan masuk ke dalam aliran darah. 

c. Shunt/drainase Ventrikulo atrial
- mengalihkan cairan serebro spinalis ke rongga pleural
- Indikasi pada saat ventrikulo peritoneal Shunt atau ventrikulo atrial shunt tidak dapat digunakan





DAFTAR PUSTAKA

Donna, L. Wong, ( 1990 ), Clinical Manual of Pedriatric Nursing, The CV Mosby Company, Toronto
Greenbeng, C S ( 1998 ), Nursing Care Planning Guides for Children, Williams & Williams Sydney
Nelson, ( 1992 ) , Ilmu Kesehatan Anak, EGC, Jakarta
Price, Sylvia, ( 1995 ), Patofisiologi, EGC, Jakarta
Suriadi & Rita Y ( 2001 ), Asuhan Keperawatan Anak Edisi I, CV Agung Seto, Jakarta
Wong, Whaley, Nursing Care, Of Children and Family, St. Louis, Mosby year book

Previous Post
Next Post

0 coment�rios:

Silahkan Berkomentar Untuk Kemajuan Postingan Blog